Jumat, 12 Juli 2013

Jangan Nodai Bulan Penghapus Noda dan Dosa



 Orang yang tidak mendapatkan ampunan di dalam bulan Ramadhan, sungguh ia benar-benar berada dalam puncak segala kecelakaan.” (Ibnu Rajab Al Hambali)





Ramadhan, akhirnya nafas dan langkah hidup kita bertemu kembali dengan bulan penuh samudera kemuliaan. Baik samudera bentuk amal yang tidak ada dibulan lain maupun bobot amal yang dilipat gandakan pahalanya hanya dibulan ini.
                Secara sadar dengan samudera kemuliaan yang ada dalam bulan Ramadhan kita harus berupaya dan memperbanyak aktifitas amal dibanding bulan lainnya karena ini adalah kesempatan yang berharga untuk memperbanyak pundi-pundi bekal diakhirat kelak. Puasa adalah ibadah wajib bagi kita yang berusia taklif dan tidak memiliki uzur, meninggalkan makan, minum dan syahwat seksual disepanjang hari demi memenuhi ketentuan dan perintah Allah SWT dan memuliakan kehormatan Ramadhan.
                Namun ada pemandangan sebaliknya yang kadang itu bahkan dekat dengan keseharian kita. Coba pandang sekitar pada siang hari, betapa tanpa beban dengan entengnya ditempat umum kita temukan mengisap rokok, makan dengan lahap, minum dan sebagainya dengan alasan yang sangat sederhana panas dan kelelahan. Padahal secara ukuran fisik ia sangat sehat dan kuat dibandingkan kita.
                Rasulullah SAW telah bersabda “ Barang siapa yang berbuka (tidak berpuasa) sehari di siang Ramadhan, tanpa ada rukhshah (keringanan) yang diberikan Allah kepadanya, maka ia tidak akan pernah bisa menggantinya meskipun ia berpuasa sepanjang tahun ( HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
                Kadang juga tanpa sadar kita lepas control karena begitu semangat sehingga tidak dapat menahan hawa nafsu. Kebiasaan sebagian dari kita untuk menghabiskan banyak uang untuk membeli beraneka macam makanan berbuka namun pada saat waktunya menyantap tak sanggup menghabiskan. Atau menghambur uang untuk hal-hal yang tidak berguna bahkan menggangu orang lain yang sedang khusyu berlomba menggapai pahala Ramadhan dalam ibadahnya dengan bermain petasan dan mercon disiang ataupun malam hari.
                Bulan ini adalah bulan penuh ampunan dan Rahmat, hendaknya kita pergunakan untuk hal-hal yang menunjangnya. Jangan kita mengurangi kehormatan, kemuliaan dan keagungan bulan Ramadhan dengan titik-titik noda yang kita anggap itu hal sepele. Keberhasilan Ramadhan kita akan terlihat dari grafik amal yang meningkat dan menurunnya dosa dan kemaksiatan. Kita harus senantiasa mengingat sabda Rasulullah SAW “ Berapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga…” (HR. Bukhari dan Muslim). Jangan kita nodai bulan penuh ampunan ini dengan hal-hal yang tidak berguna dan mengurangi pahala dan kemuliaan puasa Ramadhan kita.

Jafana Garden, 3 Ramadhan 1434 H/ 12 Juli 2013
 

Rabu, 10 Juli 2013

Selamat datang Bulan Penuh Cinta





“ Ramadhan adalah bulan pembuktian cinta. Ketundukan adalah cinta, kebajikan adalah cinta, derma adalah cinta, dan menata jiwa lebih dewasa adalah cinta. Ramadhan, saatnya memberi makna istimewa pada cinta kita. “ (Anis Matta)
                Setiap kita sebagai insan yang normal pasti memiliki rasa cinta dan rindu. Semakin lama ia terpendam dalam dimensi ruang dan panjangnya rentang waktu maka akan semakin dalam dan besar rasa untuk bertemu dengan yang dicinta dan dirindu. Apalagi jika yang dirindu dan dicinta tersebut memiliki banyak keistimewaan yang tak dimiliki oleh yang lain.
                Ramadhan telah menyapa dengan hangat mengobati Rindu kita setahun yang lalu dalam setiap do’a yang terpanjat agar diberi usia memasuki kemuliaan didalamnya. Banyangkan betapa besarnya cinta Sang Rabb pada kita manusia dan makhluk-Nya sehingga diberikan 30 hari dalam bulan Ramadhan dimana semua detik begitu berharga dengan pahala amal yang dilipat gandakan dibanding waktu lainnya. Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu, bahwa Nabi bersabda: "Setiap amal yang dilakukan anak adam adalah untuknya, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, 'Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. la telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku.' Orangyang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi."
Allah SWT juga menghamparkan pada manusia amalan-amalan istimewa yang tidak ada dibulan lainnya seperti Shalat Tarawih dan malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, do'a dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Sabda Nabi : "Barangsiapa mendirikan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. "  (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Ramadhan, pada bulan ini kita lihat betul betapa cintanya kita pada diri kita. Seharian kita berpuasa menahan lapar dan dahaga yang itu sangat bermanfaat dan memberikan efek sehat pada tubuh kita. Kita menjauhkan diri dari segala sesuatu yang mencelakan diri baik itu mencelakakan dengan efek bahaya pada fisik maupun jiwa dan hati  yang membuat puasa dan pahala puasa kita berkurang dan hilang. Semua dilakukan dengan suka rela dan riang gembira.
Bertaburannya cinta pada bulan Ramadhan terlihat pula dengan  begitu mudah, ringan dan semaraknya rasa peduli dan berbagi cinta pada sesama. Betapa kehangatan dirumah selalu hadir disaat berbuka dan sahur, dimana pada hari biasa saat makan malam bersama keluarga adalah hal yang langka akibat padat dan penuhnya rutinitas kita berkerja. Hampir setiap kantor, instansi, komunitas, masjid dan sebagainya melakukan buka puasa bersama, selain berbagi rejeki juga berbagi kehangatan cinta terhadap orang-orang dekat, rekan kerja dan masyarakat sekitar. Dibulan Ramadhan betapa terasa tangan ini ringan membantu sesama dengan berinfaq, sedekah dan zakat. Menyisihkan hak-hak saudara kita yang lain yang dititipkan-Nya pada kita.
                Ramadhan, Bulan Penuh Cinta itu telah menyapa kita dengan hangatnya. Bertaburan kebaikan yang dapat kita lakukan dan kita raih dalam keutamaannya. Dalam segala harap dan upaya kita kokohkan rasa cinta dihati sebagai bekal untuk menggoreskan kehangatan cinta itu dalam 11 bulan perjuangan kita diluar bulan Ramadhan.
Kalibata, 5 Juli 2013/26 Sya’ban 1434 H.