Kamis, 28 Mei 2015

KUAT ATAU LEMAH, SEMUA AGAR KIAN MENDEKAT





“ Siapa yang kuat, hendaklah bersandar pada kekuatannya untuk melakukan ketaatan kepada Allah, dan siapa yang lemah hendaklah menahan dirinya dari perbuatan maksiat kepada Allah “
( Hasan bin Ali ra)

Siapapun kita dengan kondisi seperti apapun yang dianugerahkan oleh-Nya, tetap saja semua potensi maupun kekurangan itu harus disandarkan pada keinginan Sang Pencipta atas Ciptaan-Nya.

Kekauatan yang dimiliki hendaknya selalu diorientasikan untuk melakukan kebaikan, menebar manfaat, membela apa yang diperintahkan oleh-Nya agar kekuatan itu menjadi jalan lebih dekat lagi pada-Nya.

Selemah apapun kekurangan yang melekat pada kita hendaknya selalu diwaspadai agar tidak menjadi pintu masuk godaan setan hingga itu menjadi celah yang menyeret kita pada kesengsaraan apalagi sampai membawa pada kesengsaraan abadi di neraka.

Jafana Garden, 26 Mei 2015
IWAN Wahyudi

ORANG BAIK HARUS KUAT





Saat ini kita tidak sedikit memiliki orang baik diantara hamparan dunia yang sangat hiruk pikuk dengan konspirasi menggelincirkan manusia untuk semakin jauh dari Tuhan-Nya.

Namun yang diperlukan bukan sekedar orang baik saja. Apa gunanya jika baik namun lemah, lemah mempertahankan argumentasi kebaikan yang dibawanya, lemah menjelaskan kebenaran yang diserukannya. Sehingga orang-orang bak itu hanya menjadi bahan olok-olokan semata. Hilang harga dirinya, musnah kemuliaan kebaikan dan kebenaran yang dibawanya dan akhirnya ditinggalkan oleh manusia-manusia lain yang larut dan terlena dengan argument-argumen sesat mereka yang menjerumuskan manusia. 

Selain memperbanyak generasi-generasi yang baik, juga harus membekali mereka dengan ketangguhan, bermental baja dan berwawasan luas serta kokoh pendirian atas dasar kebenaran dan kebaikan yang diserukan dan diperjuangkan.

“ Orang kuat bisa meneguhkan kebaikan itu dihadapan kebathilan, orang lemah menyimpan kebaikanitu untuk dirinya sendiri “

Jafana Garden, 26 Mei 2015
IWAN Wahyudi

Senin, 04 Mei 2015

Akualisasi Buah dari Kemanfaatan





“ Kebutuhan Manusia bertingkat-tingkat, mulai dari kebutuhan fisik, keamanan, social, penghargaan dan yang paling tinggi kebutuhan aktualisasi diri “ ( Abraham Maslow).

           Aktualisasi diri adalah perasaan bahwa anda telah berhasil mengembangkan potensi anda sedemikian rupa sehingga anda merasa bermanfaat bagi orang lain.
          Kemanfaatan manusia pada sesamanya bukan dihitung dari kekayaan materi, ketenaran dan jabatan yang tinggi tetapi besarnya manfaat yang telah anda berikan dan dirasakan oleh masyarakat (orang lain).
         Betapa banyak mereka yang berlimpah materi, banjir ketenaran dan popularitas serta menduduki jabatan yang tinggi dan strategis tapi hampa kemanfaatan, kering kontribusi, miskin nurani berbagi  bahkan kadang menjadi musuh bagi lingkungan sekitarnya.

Jafana Garden, 04 Mei 2015  
IWAN Wahyudi