Senin, 01 Juni 2015

FAKTA TENTANG ROKOK ( Refleksi Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei )

 
 
Hari Tanpa Tembakau se-dunia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 31 Mei. Gerakan ini menyerukan kepada para perokok untuk tidak merokok ( mengisap tembakau) selama 24 jam serentak diseluruh dunia. Hari ini bertujuan untuk menyerukan dan menarik pehatian  dunia akan bahaya dan dampak buruk  kebiasaan merokok terhadap kesehatan.
Hari Tanpa Tembakau se-dunia dicetuskan pada tahun 1987 oleh Negara-negara anggota WHO ( Organisasi Kesehatan Sedunia). Pada tahun itu WHO mengesahkan resolusi WHA40.38 menyerukan pada tanggal 7 April 1988 sebagai “ Hari Tidak Merokok Sedunia” dan saat itu bertepatan dengan ulang tahun WHO ke 40. Pada tahun 1988 Resolusi WHA42.19 disahkan oleh Majelis Kesehatan Sedunia, menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
Pada malam peringatan hari Tanpa Tembakau sedunia tahun 2008 WHO menyerukan agar seluruh dunia melarang semua bentuk promosi dan iklan serta sponsor tembakau.
Gerakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia sebenarnya adalah sebuah gerakan yang mulia untuk menyadarkan kembali pada penduduk dunia akan pentingnya arti kesehatan baik itu bagi para perokok itu sendiri maupun pada orang yang tidak merokok tapi berada disekitar para pengisap rokok atau biasa dikenal dengan perokok pasif yang secara tidak langsung juga mendapat efek negative dari bahaya nikotin dan zat lainnya yang ada didalam rokok. Namun disisi lain hal ini terbentur dengan realitas bahwa semua indistri dan bisnis rokok memiliki rangkaian usaha yang panjang dan melibatkan banyak manusia dalam setiap pentahapan produksinya. Mulai dari petani dan keluarganya yang mengais rejeki dari budidaya tanaman tembakau, para pekerja di pabrik-pabrik rokok, pada distributor beraneka ragam dan jenis rokok sampai kepelosok hingga para penjual rokok itu sendiri. Ini terkait dengan berapa juta manusia yang akan kehilangan pekerjaan di semua proses bisnis tembakau ini.
Ada beberapa fakta menarik yang disajikan oleh Majalah Tempo Edisi Mei 2015 terkait dengan rokok ini, setidaknya ini menjadi bagian dari penambah wawasan kita sehingga sebuah upaya dan gerakan apapun yang bersifat baik dan mulia juga harus memikirkan sebuah rangkain solusi hingga tuntas (tidak sepotong-sepotong) agar gerakan lebih massif dan cepat menuai manfaat dari masyarakat banyak.
  •  Jumlah perokok diseluruh dunia mencapai 1,1 miliar orang atau sama dengan 15,2 % dari total jumlah penduduk dunia
  • 6 miliar batang rokok dihisap oleh penduduk dunia setiap harinya
  • 880 juta atau 80 % perokok aktif berada di Negara berkembang , sisanya menyebar di Negara maju.
  • 2,4 Triliun batang rokok diproduksi didunia setiap tahun.
  • Rata-rata perokok aktif didunia mengisap 20 batang rokok setiap harinya
  • 3,4 % angka peningkatan jumlah perokok Negara berkembang diseluruh dunia pertahun, ini berbanding terbalik dengan jumlah perokok dinegara maju yang justru menurun.
  • 5 Juta perokok diseluruh dunia mati setiap tahunnya
  • 600 ribu orang meninggal sebagai perokok pasif tiap tahun.
  • 66 juta perokok ada di Indonesia
  •  97 juta perokok pasif di Indonesia
  •  360 miliar batang rokok di produksi Indonesia
  • 3.800 produsen rokok ada di Indonesia
  • 2 juta petani tembakau di Indonesia
  • Rp. 138 Triliun untuk membeli rokok di Indonesia
  • Rp. 1,7 Triliun belanja iklan pabrik rokok setiap tahun di Indonesia
  • 11 negara ASEAN telah melarang iklan rokok dimedia massa ( cetak, televise, online) KECUALI DI INDONESIA
  • 6,1 juta tenaga kerja disekitar bisnis rokok
  • 10,4% belanja rumah tangga untuk membeli rokok 
  • 43 juta anak-anak terancam kesehatannya karena terkena asap rokok
  • 13 % angka pertumbuhan perokok perempuan di Indonesia.
Semoga ini menjadi bagian dari refleksi kita bersama dihari yang ditetapkan sebagai peringatan Hari Tanpa Tembakau sedunia, 31 Mei.
Jafana Garden, 31 Mei 2015
IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.com